Beberapa
tahun belakangan ini, kita sepertinya kehilangan seorang sosok idola remaja di
film Indonesia. Tidak ditemukan lagi seorang tokoh sosok remaja yang bisa dijadikan
panutan atau setidaknya gaya dan penampilannya mempengaruhi para penonton film
remaja. Banyak pembuat film yang menyajikan tokoh utama seorang remaja namun
sosoknya masih belum ada yang mampu menjadikannya seorang idola dan perannya
begitu fenomenal sehingga bakalan diingat terus dan menjadi legenda.
Seperti
yang kita tahu, pada era tahun 80-an, para remaja pada masa itu sangat
mengidolakan sosok Galih yang diperankan dengan baik oleh Rano Karno di film Gita Cinta Dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati. Sosok remaja
yang sederhana namun romantis dengan lika-liku asmaranya bersama kekasihnya
Ratna yang diperankan oleh Yessy Gusman. Kala itu banyak remaja pria yang ingin
terlihat seperti Galih. Karena Galih pula banyak remaja pria saat itu yang
mulai senang menumbuhkan kumis tipis mereka.
Sekitar
tahun 90-an, siapa yang tidak kenal
sosok Boy. Peran yang begitu melekat dengan Onky Alexander di film Catatan Si Boy. Film ini pun dibuat berlanjut
hingga lima judul. Boy digambarkan sebagai remaja pria yang ganteng, tajir,
gaul, macho, sayang keluarga dan rajin beribadah, serta banyak dikagumi para
wanita. Tokoh yang digambarkan begitu nyaris sempurna sebagai seorang pria.
Akhirnya banyak wanita yang ingin punya kekasih seperti Boy. Gaya dan
penampilan Boy pun banyak ditiru. Sosok yang begitu fenomenal kala itu.
Di
era tahun tersebut, kita juga diperkenalkan dengan sosok Lupus, anak SMA yang
sedikit jahil, doyan makan permen karet dan sangat setia kawan. Sosok ini juga
identik dengan almarhum Ryan Hidayat, peran yang telah ia mainkan hingga lima
judul film Lupus. Dandanan dan rambut gondrong berjambulnya banyak diikuti juga
oleh para remaja pria saat itu.
Selanjutnya
pada era kebangkitan film Indonesia setelah mati suri, pada tahun 2000-an,
muncul sosok Rangga dalam film Ada Apa
Dengan Cinta yang diperankan sangat meyakinkan oleh debutan baru saat itu,
Nicholas Saputra. Tokoh ini digambarkan sangat kalem, pendiam, misterius, gemar
membaca dan jago nulis puisi. Setelah menonton film ini banyak remaja yang
mulai kembali menyukai dunia sastra dan rambut gondrongnya juga banyak ditiru
kala itu.
Namun
kini sepertinya kita belum menemukan lagi sosok-sosok tersebut di film Indonesia.
Sosok yang bisa menjadi panutan dan inspirasi hidup kaum muda. Sosok idola
sangatlah penting bagi para remaja. Mereka banyak meniru gaya dan penampilan sosok
idolanya melalui film yang mereka tonton secara tidak langsung. Hal ini dapat
menginspirasi para remaja tersebut untuk berpenampilan atau berperilaku seperti
sosok idola remaja tersebut, namun hal-hal yang baiklah yang pantas diteladani
dan ini tugasnya para pembuat film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar