Halaman

Kamis, 29 September 2011

Aktor Ketinggalan Citra

Piala Citra adalah sebuah bentuk simbol penghargaan bagi para insan perfilman di tanah air yang diberikan setiap tahunnya pada saat acara penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI), atas pencapaian prestasi dan kerja keras para pekerja film. FFI mulai diselenggarakan pada tahun 1955 dan Piala Citra mulai diberikan pada tahun 1966. Piala Citra biasanya dibagikan untuk tiap unsur pengkategorian pada sebuah film seperti, penata suara, penata musik, penata artistik, sinematografi, penyuntingan, penulis skenario, pemeranan, sutradara dan film terbaik.
Setiap aktor dan aktris pasti mendambakan piala tersebut karena merupakan simbol atas keberhasilan mereka dalam memerankan suatu karakter atau tokoh dalam sebuah film yang mereka bintangi, serta telah diakui oleh para dewan juri FFI tentunya. Mendapatkan Piala Citra juga dapat menambah gengsi seorang aktor maupun aktris dalam dunia akting.  
Sudah banyak aktor dan aktris yang mendapatkan Piala Citra tersebut, bahkan ada yang mendapatkannya lebih dari satu kali. Namun tidak sedikit juga yang kecewa karena belum pernah memperolehnya tetapi hanya sampai masuk pada daftar nominasi penerimanya saja. Sehingga mereka sering disebut sebagai langganan nominasi.
Nama-nama aktor dan aktris berikut ini adalah mereka yang hanya masuk dalam daftar nominasi kategori pemeranan namun belum beruntung untuk mendapatkan Piala Citra satu kali pun hingga penyelengggaraan FFI tahun 2010 ini.

1.    Ray Sahetapy
Aktor mantan suami aktris Dewi Yull ini adalah aktor yang paling sering langganan nominasi. Beliau telah masuk sebanyak 7 kali nominasi, yaitu 6 kali untuk kategori pemeran utama pria dalam film : Ponirah Terpidana (1984), Kerikil-kerikil Tajam (1985), Opera Jakarta (1986), Tatkala Mimpi Berakhir (1988), Noesa Penida (1989), Jangan Bilang Siapa-siapa (1990) dan 1 kali untuk kategori pemeran pendukung pria dalam film Secangkir Kopi Pahit (1985).

2.    Paramitha Rusady
Aktris cantik yang menjadi idola dan populer di era 90-an ini adalah aktris yang paling sering masuk daftar nominasi kategori pemeran wanita. Sebanyak 5 kali nominasi telah ia peroleh yaitu 3 kali untuk kategori pemeran utama wanita dalam film : Si Kabayan Saba Kota (1989), Boss Carmad (1991), Selembut Wajah Anggun (1992) dan 2 kali untuk kategori pemeran pendukung wanita  dalam film : Blok M (1990) dan Kuberikan Segalanya (1992).

3.    Nurul Arifin
Aktris yang kini juga berkarir di bidang politik, telah masuk nominasi sebanyak 4 kali yaitu 3 kali untuk kategori pemeran utama wanita dalam film : Istana Kecantikan (1988), 2 Dari 3 Laki-laki (1990), Catatan Si Emon (1992) dan 1 kali untuk kategori pemeran pendukung wanita dalam film Pacar Ketinggalan Kereta (1989).

4.    Tutie Kirana
Aktris ibu dari penulis Djenar Maesa Ayu ini telah masuk nominasi sebanyak 4 kali yaitu 1 kali untuk kategori pemeran utama wanita dalam film Buaya Deli (1979) dan 3 kali untuk kategori pemeran pendukung wanita dalam film : Buah Terlarang (1980), Tinggal Sesaat Lagi (1987) dan May (2008).

5.    Amak Baldjun
Aktor senior yang kini sudah almarhum lebih sering bermain menjadi pemeran pendukung di sebuah film dan telah masuk sebanyak 4 kali nominasi untuk kategori pemeran pendukung pria dalam film : Janur Kuning (1980), Sepasang Merpati (1980), Cas Cis Cus (1990) dan Ramadhan dan Ramona (1992).

Selain nama-nama tersebut di atas terdapat juga aktor dan aktris yang telah mendapatkan sebanyak 3 kali nominasi kategori pemeranan namun belum juga mendapatkan Piala Citra, mereka adalah WD Mochtar, Remy Silado, Cok Simbara, Ira Maya Sopha, Ully Artha, Zoraya Perucha, Afrizal Anoda, Ira Wibowo, Dwi Sasono dan Shanty
Akting mereka memang bagus, mungkin hanya belum beruntung saja. Di tahun dimana mereka masuk daftar nominasi mungkin saja ada aktor atau aktris yang lebih baik mainnya dan lebih mendapat perhatian dari para dewan juri FFI. Buat mereka tetaplah berkarya yang lebih baik dan maksimal serta teruslah mengejar Citra, agar jangan sampai ketinggalan Piala Citra lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar