Halaman

Minggu, 25 November 2012

Ini Saja Sudah Cukup


Aku selalu merasa senang berada di tempat-tempat seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara. Tempat mangkalnya alat-alat transportasi yang akan mengantarkan para penumpang pergi ke tempat tujuan. Ada yang berangkat ada yang pulang. Ada yang mengantar ada yang menjemput. Riuh ramai tapi menyenangkan melihat suasana seperti ini. Mereka saling mengungkapkan rasa dengan saling berpelukan, bersalaman, bertatapan dan senyuman. Bahkan kita bisa melihat banyak cinta disini.
Seperti aku sekarang disini, di sebuah stasiun kereta, sendiri. Aku akan pergi dari kota ini, menjauh darimu untuk entah berapa lama. Ya aku mengaku kalah karena pergi darimu. Aku tidak mau merusak hubungan cintamu dengan dia. Meski aku harus memendam rasa ini. Meski aku bisa mati bila tanpamu.
Dulu waktu kita pertama kali bertemu juga di kereta api dalam sebuah perjalanan. Aku sendiri kamu juga sendiri. Tujuanku pergi ke kota lain untuk suatu urusan dan kamu pulang ke kampung halaman tempat kedua orang tuamu dalam rangka liburan. Mungkin kita sudah ditakdirkan untuk duduk di nomor kursi yang bersebelahan. Kamu memohon duduk di kursi yang dekat dengan jendela meski nomor kursi itu adalah tempat dudukku. Itu awal percakapan kita. Mungkin aku merasa ini jatuh cinta pada pandangan pertama.

Selasa, 30 Oktober 2012

Aktris Pemeran Utama di Film-film Rhoma Irama



Rhoma Irama selain sukses di dunia musik dangdut hingga dianggap sebagai “Raja Dangdut”, beliau juga sukses di dunia film setidaknya secara komersil. Sejauh ini tercatat sudah lebih dari 20 judul film layar lebar yang dibintangi Rhoma Irama. Film-filmnya sampai sekarang masih sering diputar di stasiun televisi, dan sering ditayangkan pada kesempatan-kesempatan tertentu.

Rhoma Irama sering memerankan dirinya sendiri sebagai Rhoma di setiap filmnya, meskipun di beberapa film beliau menggunakan nama lain sebagai tuntutan cerita, saat menyamar misalnya. Ciri khas lain dari film Rhoma Irama adalah dihiasi dengan lagu-lagu dangdut yang mengikuti alur cerita filmnya hingga kemudian lagu-lagu itu turut melegenda. 

Hanya sedikit aktris yang bermain menjadi pemeran utama wanita sebagai tokoh love interest Rhoma Irama dalam setiap filmnya. Entah kenapa hanya sedikit aktris yang bermain menjadi pasangan Rhoma Irama. Hingga terkesan hanya aktris itu-itu saja yang menjadi tokoh utamanya.

Berikut ini beberapa aktris yang sering menjadi pemeran utama wanita di setiap film Rhoma Irama :

Kamis, 06 September 2012

Aktor Laga Nasional


Kalau di Hollywood ada sekumpulan aktor laga yang kembali beraksi dalam sebuah film dan dikomandoi oleh Stallone, di Indonesia sebenarnya bisa juga melakukan hal yang sama. Mengumpulkan beberapa aktor laga yang pernah berjaya di tahun ’80-an untuk berkolaborasi dengan para bintang laga masa kini dalam sebuah film laga. Sesuatu yang menarik, mengingat film-film laga kita lebih menonjolkan jurus-jurus seni bela diri tanpa harus menggunakan senjata api dan mesiu. Apalagi jika dibuat dengan tema kolosal.
Untuk mengingat kembali para aktor laga kita yang pernah berjaya pada masanya, berikut ini beberapa diantaranya, yang semoga di suatu hari nanti bisa berkolaborasi menghadirkan sebuah film laga yang indah dan bermutu.
Tidak bisa dipungkiri jika mendengar kata aktor laga Indonesia legendaris, pasti kita akan menyebut nama Barry Prima. Beliau banyak membintangi film-film laga di era tahun 80-an hingga 90-an. Bahkan Barry Prima sudah identik dengan Jaka Sembung, tokoh yang sering diperankannya. Film-film beliau antara lain, Jaka Sembung Sang Penakluk (1981), Pasukan Berani Mati (1982), Carok (1985), Menumpas Teroris (1986), Mandala Dari Sungai Ular (1987), Macho (1994), dll.

Minggu, 12 Agustus 2012

Putih


Putih. Itu yang ku lihat pertama kali waktu mataku perlahan terbuka. Dinding-dinding ini, langit-langit, awan tipis yang menyembul di balik jendela, tempat tidur, pakaian beberapa orang disekitarku. Pandanganku yang samar-samar mulai terang. Aku paksa mata ini terbuka. Sudah berapa lama aku terpejam, entahlah aku tak mampu mengingatnya. Ada beberapa orang yang kukenal disekelilingku mungkin mereka sedang menjagaku. Mereka saling berbicara namun aku tidak begitu jelas mendengar suara mereka.
 
Ada ibu disampingku, tapi kenapa ada air mata dipipinya. Jangan menangis ibu aku baik-baik saja. Tangan ibu mulai membelai kepalaku, mengusapnya perlahan dengan hangat. Maafkan aku ibu, anak yang sering menyusahkanmu bahkan di saat seperti ini pun aku masih membuatmu menangis. Entah sudah berapa lama ibu duduk disampingku, guratan-guratan lelah di wajahnya begitu jelas tergambar. Bapak dan adikku juga ada disini. Wajah mereka juga tampak mendung.

Jumat, 29 Juni 2012

Hijaunya Pacarku

Kenalkan pacarku ini, namanya Indah Januari Oetami. Nama belakangnya memang pakai ejaan lama karena itu nama kakeknya. Gadis manis berdarah Jawa yang masih kuliah semester tiga. Entah kenapa dia suka banget sama warna hijau. Kalau ditanya, katanya hijau itu adem dan menyejukkan. Apalagi kalau sedang berkendaraan di jalan, yang paling ditunggu itu kan warna hijau karena boleh jalan terus. Jadi hijau itu penting.

Semua pakaiannya berwarna hijau atau setidaknya ada sedikit nuansa hijaunya. Ada yang hijau lumut, hijau pupus, hijau tua, hijau muda, hijau royo-royo, hijau .... ah yang penting baginya tetap hijau. Mungkin koleksinya melebihi koleksi kebayanya Nyi Roro Kidul. Bisa jadi ia penyuka warna hijau karena namanya itu tadi, menurutnya kalau disingkat inisial namanya jadi IJO (maksa banget kan). Jadi semisal ada orang yang bernama Putri Istana Negeri Kemuning, apakah dia pasti penyuka warna PINK ?

Senin, 30 April 2012

Berbagi Bapak


Beep ... beep ... beep .....

“Halo …”
“Halo … Mbak !”
“Sudah kubilang jangan telepon aku lagi, aku gak mau menjenguk Bapak.”

Aku nggak mau melihat bapak meskipun dia kini sedang terbaring di rumah sakit. Aku benci sama bapak. Sejak dia memutuskan untuk berpoligami, bapak sudah menghancurkan hati ibuku dan juga hatiku. Apa kurangnya ibu. Ibu yang begitu setia sama bapak. Ibu yang begitu tulus dan jujur. Ibu yang penuh ikhlas menyayangi. Ibu yang sangat baik meskipun dia merelakan pasangan hidupnya harus dimiliki juga oleh orang lain. Aku tahu hatinya hancur tapi dia tidak pernah memperlihatkannya. Mengapa bapak begitu tega. Padahal dulu aku begitu membanggakan bapak.

Bapak menikah lagi ketika aku berusia tujuh tahun. Aku belum mengerti poligami saat itu. Yang aku tahu cuma bapak sudah jarang tidur bersama kami lagi dalam satu rumah. Jika aku bertanya, ibu selalu bilang bahwa bapak sedang tugas keluar kota. Sebagai anak tunggal aku masih butuh bapak, bukan cuma materi tapi juga kasih sayangnya. Ibu baru memberi tahu soal itu ketika aku sudah duduk dibangku SMP. Sebagai wanita aku bisa merasakan pedihnya hati ibu kala itu.

Selasa, 03 April 2012

Sajadah

Idul Fitri, hari yang paling ditunggu umat muslim. Seperti aku yang tiap tahun selalu menunggunya karena di hari itu aku bisa berguna dan merasa bahagia. Setelah setahun berada di ruang gelap yang harum kapur barus, aku merasa bisa bebas bernafas dan menguap. Bisa melihat indahnya dunia dan hangatnya sinar mentari. Gema takbir yang terus mengalun merdu di seluruh masjid begitu menggetarkan jiwa. Aku ingin tiap hari adalah hari Idul Fitri.
 
Aku selalu merasa sunyi sendiri. Hari ini aku kembali keluar dari persembunyianku. Kini aku sudah berada di pundak pemilikku yang beserta keluarganya sudah siap-siap pergi ke masjid melaksanakan sholat Idul Fitri. Pemilikku, seorang bapak separuh baya yang sukses di kehidupannya. Punya seorang istri cantik yang selalu menemaninya dan dua orang anak yang sudah pasti selalu menikmati kekayaannya. Beliau juga punya perusahaan besar yang sudah berjalan dengan baik. Kami pergi dengan mengendarai sebuah mobil ke masjid yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah dan setelah beberapa saat akhirnya kami sampai juga di sebuah masjid indah yang berada di pinggir komplek perumahan.


Jumat, 16 Maret 2012

Queen of Bollywood


Queen of Bollywood sebutan untuk para aktris dari ranah Bollywood yang berhasil mencetak hits dari film-film yang mereka bintangi. Bukan hanya cantik tapi mereka juga piawai berakting dan mampu menghadirkan pesona yang mengagumkan sehingga menambah jumlah penonton untuk datang ke bioskop. Mereka jadi pujaan hati para penggemarnya. Film-film mereka hampir selalu merajai tangga box office. Berikut adalah para Ratu Bollywood dari masa ke masa :

Tahun 1950-an : Meena Kumari

Lahir dengan nama Mahjabeen Ali Bux pada tanggal 13 Agustus 1933, mengawali karirnya dalam film Leatherface (1939). Setelah dewasa ia menggebrak publik lewat film Baiju Bawra (1952) penampilannya sangat kuat, sehingga ia berhasil mendapatkan penghargaan aktris terbaik dari Filmfare Awards. Lalu terus membuat hits lewat film-film seperti Daera (1953), Ek Hi Rasta (1956), Sharda (1957) dan Dil Apna Aur Preet Parayi (1960).

Selasa, 07 Februari 2012

Le


“Ya sudah sekarang cari sana bapakmu le, sudah lama kan dia belum pulang, 13 tahun le bapak pergi ninggalin kita. Bapakmu pengecut, mungkin pikirannya sedang kalut waktu itu. Dia bingung, stress dan merasa kalah”.

Dia diam saja tak menjawab. 

“Dulu simbok melarang mencari bapakmu karena le masih kecil, biar saja bapakmu pergi nggak usah dicari-cari kalau dia mau pulang biar saja pulang sendiri. Jaga saja dulu adik-adikmu yang masih kecil-kecil ini. Biar simbok yang kerja buat cari uang biar perut kita masih bisa terisi”.

Dia tetap tak menjawab.

Rabu, 11 Januari 2012

Surat Untuk Bunda


Kepada Ibunda tersayang,

Apa kabar Bunda disana, pasti baik-baik saja bukan ? Semoga damai selalu menyertai. Ananda disini sedang merindu, rindu berada didekat Bunda seperti dulu. Ini surat pertama yang pernah ananda tulis buat Bunda, karena selama ini kita tidak pernah jauh. Namun kini Bunda sudah berpindah jauh sehingga ananda tulis surat ini buat mengurangi rasa rindu pada Bunda.

Bunda, ananda rindu sentuhanmu.

Teringat kala kecil, Bunda selalu membelaiku dengan tulus, meninabobokan dengan senandungmu yang merdu, menyuapi dengan tanganmu yang begitu hangat, membimbing dan menuntun dengan penuh ikhlas. Keadaan ekonomi keluarga yang begitu sederhana tidak menyurutkan niatmu untuk selalu menjaga dan membahagiakan anakmu ini. Bunda tetap bersyukur menjalani. Bunda tegar sebagai ibu rumah tangga yang bersuamikan Ayahanda yang pekerja keras untuk mencari nafkah, berjuang bersama demi kesejahteraan keluarga kita agar lebih baik.