Halaman

Kamis, 13 Oktober 2011

10 Sinetron TVRI Yang Paling Mengesankan

Sinetron (sinema elektronik) adalah istilah yang mulai diperkenalkan pada era TVRI sekitar akhir tahun 80-an sebagai pengganti istilah untuk serial televisi atau film yang dibuat untuk tayangan televisi, karena bahan baku yang digunakan adalah non pita film. Kala itu TVRI sukses dengan program unggulannya berupa “Sepekan Sinetron“ yang ditayangkan pada momen-momen tertentu semisal ulang tahun TVRI atau perayaan Tahun Baru. TVRI juga banyak menghasilkan sinetron-sinetron seri yang bermutu dan banyak digemari masyarakat, yang kala itu masih disebut “ Serial “.

Sekedar bernostalgia, berikut ini ada 10 sinetron dan serial TVRI yang paling mengesankan :

10. Keluarga Marlia Hardi

Serial ini menggambarkan sebuah keluarga yang harmonis, terdiri dari ayah (Awaludin) dan ibu (Marlia Hardi) dengan anak-anak Didu, Kiki dan Ruri dibantu seorang pembantu bi Supi. Setiap konflik yang muncul selalu dibicarakan dan dipecahkan bersama. Ruang tamu dan meja makan sering dijadikan tempat untuk dialog keluarga. Peran Bu Mar sangat mengesankan sebagai ibu yang penyabar, lembut, bijaksana, telaten memberi nasihat, dan selalu menganjurkan untuk tidak berputus asa.

9. Aksara Tanpa Kata

Sinetron ini mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan Bali (Renny Djajoesman) yang berusaha bertahan di tengah gempuran pariwisata. Ia hanya hidup berdua dengan anaknya yang tuna wicara (Neno Warisman). Ceritanya sangat menyentuh. Sinetron garapan sutradara almarhum Irwinsyah ini memenangkan Piala Vidia sebagai sinetron cerita lepas terbaik pada Festival Sinetron Indonesia tahun 1992.

8. ACI (Aku Cinta Indonesia)
 
ACI adalah film seri televisi yang ditayangkan TVRI pada tahun 1985-an. Judulnya juga dapat berarti singkatan dari ketiga tokoh utamanya, Amir (Agyl Syahriar), Cici (Diah Ekowati Utomo) dan Ito (Ario Sagiantoro). Mereka adalah para idola di SMP Kota Kita. Dalam pergaulan mereka suka diganggu oleh Wati (Tursina Andriani), seorang tokoh antagonis yang digambarkan culas dan judes. Serial ini bertemakan pengembangan nilai-nilai kepribadian anak dan remaja, seperti : tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerjasama, toleransi, saling menghargai / menghormati, sikap bersaing sehat, persahabatan, dan sikap sportif.
7. Dr. Sartika
Serial ini mengisahkan perjuangan seorang dokter wanita bernama Sartika (Dewi Yull) yang sangat idealis, serta penggambaran pengorbanan dan pengabdian di daerah terpencil yang begitu menyentuh. Disamping itu pula disisipkan drama kehidupan yang menarik.
6. Sayekti dan Hanafi
Sinetron yang mengisahkan kehidupan kelas bawah, bertutur tentang kedukaan berkepanjangan Sayekti dan Hanafi, menayang di TVRI dalam Pekan Sinetron TVRI tahun 1988 ini cukup mengesankan. Bukan saja lantaran kemapanan akting Neno Warisman dan Wawan Wanisar, tetapi juga menunjukkan kehandalan sutradara almarhum Irwinsyah. Sinetron ini berhasil meraih penghargaan sebagai Sinetron Terbaik pada tahun 1989.
5. Jendela Rumah Kita
Bercerita tentang Jojo (Dede Yusuf), anak muda yang berani, jujur juga solider. Dengan keberanian dan kemampuan berkelahi, ia selalu siap membela yang lemah. Jojo digambarkan sebagai sosok hero tahun 80-an. Sinetron karya Arswendo Atmowiloto ini juga mempopulerkan nama aktris Desi Ratnasari sebagai pendatang baru. Salah satu episodenya yang berjudul Gadis Manis Dalam Gerimis berhasil meraih Sinetron Cerita Perepisode Lepas Terbaik pada FSI 1992.
4. Sengsara Membawa Nikmat
Sinetron seri ini merupakan adaptasi dari novel yang berjudul sama karya Tulis Sutan Sati yang diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka pada tahun 1929. Dengan latar belakang adat budaya Minangkabau, sinetron ini berkisah tentang pengembaraan seorang tokoh utamanya yang bernama Midun (Sandy Nayoan). Penggambaran karakter yang manusiawi meski tetap menebar pelajaran budi pekerti. Sinetron ini disutradarai oleh Agus Wijoyono.
3. Siti Nurbaya
Karya besar novelis Indonesia Marah Rusli yang diadaptasi ke layar televisi merupakan terobosan besar, Asrul Sani mengangkat roman itu menjadi skenario yang tak sekedar menampilkan kisah kawin paksa, sementara Dedi Setiadi menyusun dalam bingkai cerita yang apik dalam 4 episode. Serial ini sangat mengesankan kala itu dan dimainkan dengan baik oleh Novia Kolopaking, Gusti Randa serta HIM Damsyik (jadi beken dengan sebutan Datuk Maringgih).
2. Rumah Masa Depan
Serial yang disutradarai oleh Ali Shahab ini bercerita tentang gambaran keluarga di desa Cibereum dengan segala problematika sosial kulturalnya. Keluarga sentral yang menjadi tokoh utamanya terdiri dari 3 generasi, kakek (Hamid Arief) dan nenek (Mak Wok), lalu Bapak Sukri (Dedy Sutomo) dan Ibu (Aminah Cendrakasih), serta anak mereka Bayu (Septian Dwi Cahyo) dan Gerhana (Andi Ansi). Cerita-cerita tiap episodenya selalu penuh pesan moral tentang hidup bersama dalam satu lingkungan.
1.    Losmen
Serial yang sangat popular di jamannya ini mengetengahkan kisah Ibu Broto (Mieke Wijaya), pengelola losmen di Yogyakarta yang tak hanya dililit persoalan para penginap tetapi juga ulah suaminya (Mang Udel) hingga anak-anaknya, Mbak Pur (Ida Leman) yang perawan tua, Jeng Sri (Dewi Yull) yang masih muda tetapi sudah menikah duluan dan si bungsu Tarjo (Mathias Muchus) anak laki-laki satu-satunya di keluarga ini. Serial garapan almarhum Wahyu Sihombing ini mengambil setting khas Yogya yang sangat menonjol, walaupun sebenarnya dibuat di dalam studio.
Semoga saja sinetron-sinetron tersebut bisa menginspirasi para pembuat sinetron yang menayang di televisi swasta sekarang.
Referensi : berbagai sumber

24 komentar:

  1. wah menarik nih, dimana ya saya bisa download film2 serialnya :)

    BalasHapus
  2. idem ama yang di atas Gan :)

    BalasHapus
  3. boleh nge-copast gak?? tetap disertakan sumbernya kok.. :)

    BalasHapus
  4. ada lg sinetron yg judulnya 'Serumpun Bambu' itu disiarkan tiap minggu ke dua dan ke empat diselang-seling sama 'Rumah Masa Depan'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Begitu banya ilmu dan pelajaran hidup di sana

      Hapus
  5. Sinetron2 di atas semuanya favoriteku

    BalasHapus
  6. izin copas om, mantap bgt tulisannya

    BalasHapus
  7. Ingat jaman SD semua sinetron favoritku

    BalasHapus
  8. Ingat film serial laga berjudul "LINGKARAN" dibintangi aktor senior MARK SUNGKAR

    BalasHapus
  9. Iya iya ane masih ingat... kalo tentang lagu di TVRI ada album minggu dan panggung hiburan anak anak.. Masih jaman melisa abang tukang bakso, bondan prakosa silumba lumba, puput melati sijago mogok.. hahahah

    BalasHapus
  10. Tolong dong, g mana caranya buat mengkoleksi semua drama tvri tsb, minimal bisa mendownload theme song nya

    BalasHapus
  11. Tolong dong, g mana caranya buat mengkoleksi semua drama tvri tsb, minimal bisa mendownload theme song nya

    BalasHapus
  12. Tambah lagi ...Serumpun Bambu , cerita tentang keluarga transmigran
    Terus... Kontak Tani, tokoh utama namanya Pak Kontak (buseet) wkwkwk

    BalasHapus
  13. Tambah lagi ...Serumpun Bambu , cerita tentang keluarga transmigran
    Terus... Kontak Tani, tokoh utama namanya Pak Kontak (buseet) wkwkwk

    BalasHapus
  14. Saya lupa2 inget sama sinetron itu. Pokok nya yg saya inget di tvri cma film kartun himen, silver hawks, sama popeye dech. Kaya ACI o ya siti nurbaya, sengsara membawa nikmat, kedasih. Dll lupA2 inget.

    BalasHapus
  15. Jangan berharap sama ame sinetron sekarang karena sinetron sekarang cocoknya disebut sinetron mbadok alias sinetron cari makan

    BalasHapus
  16. ada lagi : Keluarga Rahmat, yang ada Ibu Subangun.

    BalasHapus
  17. Kalo film astahiam. Ambu dan abah judulnya apa ya gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah saya juga masih cari judul film ini kang. Cari d youtube gak nemu. Mungkin ada tmen2 kita yg bisa bantu

      Hapus
  18. Saya berharap sinetron dr sartika, atau jendela rumah kita diangkat menjadi film layar lebar,kalau sinetron tpi yg bagus itu kedasih, sinetron yang alur cerita nya enak untuk di tonton. Kalau sinetron tv swasta saat ini saya cenderung muak dan alergi untuk nonton karna makin gak jelas mau di bawa kemana itu cerita.

    BalasHapus
  19. Kisah serumpun bambu dan tembang ditengah Padang,yang ada Bu Renggo.

    BalasHapus