Halaman

Sabtu, 02 Maret 2013

Sosok Idola Remaja



Beberapa tahun belakangan ini, kita sepertinya kehilangan seorang sosok idola remaja di film Indonesia. Tidak ditemukan lagi seorang tokoh sosok remaja yang bisa dijadikan panutan atau setidaknya gaya dan penampilannya mempengaruhi para penonton film remaja. Banyak pembuat film yang menyajikan tokoh utama seorang remaja namun sosoknya masih belum ada yang mampu menjadikannya seorang idola dan perannya begitu fenomenal sehingga bakalan diingat terus dan menjadi legenda.
Seperti yang kita tahu, pada era tahun 80-an, para remaja pada masa itu sangat mengidolakan sosok Galih yang diperankan dengan baik oleh Rano Karno di film Gita Cinta Dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati. Sosok remaja yang sederhana namun romantis dengan lika-liku asmaranya bersama kekasihnya Ratna yang diperankan oleh Yessy Gusman. Kala itu banyak remaja pria yang ingin terlihat seperti Galih. Karena Galih pula banyak remaja pria saat itu yang mulai senang menumbuhkan kumis tipis mereka.

Sekitar  tahun 90-an, siapa yang tidak kenal sosok Boy. Peran yang begitu melekat dengan Onky Alexander di film Catatan Si Boy. Film ini pun dibuat berlanjut hingga lima judul. Boy digambarkan sebagai remaja pria yang ganteng, tajir, gaul, macho, sayang keluarga dan rajin beribadah, serta banyak dikagumi para wanita. Tokoh yang digambarkan begitu nyaris sempurna sebagai seorang pria. Akhirnya banyak wanita yang ingin punya kekasih seperti Boy. Gaya dan penampilan Boy pun banyak ditiru. Sosok yang begitu fenomenal kala itu.
Di era tahun tersebut, kita juga diperkenalkan dengan sosok Lupus, anak SMA yang sedikit jahil, doyan makan permen karet dan sangat setia kawan. Sosok ini juga identik dengan almarhum Ryan Hidayat, peran yang telah ia mainkan hingga lima judul film Lupus. Dandanan dan rambut gondrong berjambulnya banyak diikuti juga oleh para remaja pria saat itu.
Selanjutnya pada era kebangkitan film Indonesia setelah mati suri, pada tahun 2000-an, muncul sosok Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta yang diperankan sangat meyakinkan oleh debutan baru saat itu, Nicholas Saputra. Tokoh ini digambarkan sangat kalem, pendiam, misterius, gemar membaca dan jago nulis puisi. Setelah menonton film ini banyak remaja yang mulai kembali menyukai dunia sastra dan rambut gondrongnya juga banyak ditiru kala itu.
Namun kini sepertinya kita belum menemukan lagi sosok-sosok tersebut di film Indonesia. Sosok yang bisa menjadi panutan dan inspirasi hidup kaum muda. Sosok idola sangatlah penting bagi para remaja. Mereka banyak meniru gaya dan penampilan sosok idolanya melalui film yang mereka tonton secara tidak langsung. Hal ini dapat menginspirasi para remaja tersebut untuk berpenampilan atau berperilaku seperti sosok idola remaja tersebut, namun hal-hal yang baiklah yang pantas diteladani dan ini tugasnya para pembuat film.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar